Liturgical Calendar

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 29 Oktober 2013 : PENGHARAPAN ADALAH SUATU KARUNIA DARI ROH KUDUS


Bacaan Ekaristi : Rm 8:18-25; Luk 13:18-21


Selama misa paginya di Casa Santa Marta 29 Oktober 2013, Paus Fransiskus yang merenungkan sifat dasar pengharapan, mengatakan bahwa pengharapan bukan optimisme melainkan "sebuah harapan penuh hasrat terhadap pewahyuan Putra Allah". Bapa Suci menarik kata-katanya dari Bacaan Pertama yang diambil dari Surat Santo Paulus kepada jemaat di Roma.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 28 Oktober 2013 : YESUS TERUS BERDOA DAN MENJADI PENGANTARA KITA

Bacaan Ekaristi : Ef 2:19-22; Luk 6:12-19



Kristus, yang menjadi pengantara bagi kita kepada Bapa, menunjukkan luka-luka-Nya sebagai harga pembenaran kita. Inilah tema homili Paus Fransiskus selama Misa Senin pagi 28 Oktober 2013 di Casa Santa Marta.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA UNTUK HARI KELUARGA DALAM RANGKA TAHUN IMAN 27 Oktober 2013


Bacaan Ekaristi : Sir 35:12-14,16-18; Mzm 34:2-3,17-18,19,23; 2Tim 4:6-8, 16-18; Luk 18:9-14

Bacaan-bacaan Minggu ini mengundang kita untuk merenungkan beberapa sifat dasariah keluarga Kristiani.

Pertama: berdoa keluarga. Bagian Injil berbicara tentang dua cara berdoa, yang pertama palsu - doa orang Farisi - dan yang lainnya sahih - doa pemungut cukai. Orang Farisi mewujudkan suatu sikap yang tidak mengungkapkan rasa syukur kepada Allah atas berkat dan belas kasih-Nya, melainkan kepuasan diri. Orang Farisi merasa dirinya dibenarkan, ia merasa hidupnya beres, ia membanggakan hal ini, dan ia menghakimi orang lain dari singgasananya. Pemungut cukai, di sisi lain, tidak mengumbar kata-kata. Doanya rendah hati, apa adanya, diliputi oleh kesadaran akan ketidaklayakannya, akan kekurangannya sendiri. Inilah orang yang benar-benar menyadari bahwa ia membutuhkan pengampunan Allah dan belas kasih-Nya.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 25 Oktober 2013 : PENGAKUAN YANG TULUS MEMUNGKINKAN ORANG UNTUK MENEMUKAN KEDALAMAN PENGAMPUNAN ALLAH


Bacaan Ekaristi : Rm 7:18-25a; Luk 12:54-59

Paus Fransiskus merenungkan Sakramen Rekonsiliasi dan pengampunan Allah selama homilinya pada Misa Jumat pagi 25 Oktober 2013 di Casa Santa Marta. Paus Fransiskus mengulas Surat Paulus kepada jemaat di Roma, sebuah bacaan di mana Paulus mengakui bahwa "Aku tidak melakukan yang baik yang aku kehendaki, tetapi aku melakukan kejahatan yang tidak aku kehendaki". Pengakuan Paulus terhadap keadaannya sebagai seorang "budak" dosa adalah pengejawantahan perjuangan semua orang Kristiani dalam "kehidupan iman". "Merupakan perjuangan orang-orang Kristiani", kata Paus Fransiskus. "Merupakan perjuangan kita setiap hari. Dan kita tidak selalu memiliki keberanian untuk berbicara tentang perjuangan ini seperti Paulus".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PENTAHBISAN USKUP 24 Oktober 2013

Untuk pertama kalinya dalam masa pontifikasinya, Paus Fransiskus mentahbiskan uskup. Hari Kamis, 24 Oktober 2013, bertempat di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Bapa Suci mentahbiskan Mgr. Jean-Marie Speich sebagai Uskup bagi Keuskupan Strasbourg (Perancis) dan Mgr. Giampiero Gloder sebagai Uskup bagi Keuskupan Padua (Italia). Berikut ini adalah homili Bapa Suci dalam Misa pentahbisan tersebut.

***********

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Oktober 2013 : KITA DIJADIKAN BARU DALAM KRISTUS


Bacaan Ekaristi : Rm 6:19-23; Luk 12:49-53

Dalam homilinya pada Misa Kamis pagi 24 Oktober 2014 di kapel Casa Santa Marta, Bapa Suci menekankan perlunya orang-orang Kristiani agar berada di jalan pengudusan dan bukan 'orang-orang Kristiani setengah jalan'. Paus Fransiskus bercermin pada bacaan pertama dari Surat kepada jemaat di Roma (6:19-23), yang berpusat pada misteri penebusan kita.

Santo Paulus, beliau berkata, menjelaskan penebusan "dengan logika sebelum dan sesudah : sebelum Yesus dan sesudah Yesus". Kehidupan sebelum Kristus adalah sampah sedangkan kehidupan setelah Kristus adalah penciptaan baru. "Kita dijadikan kembali dalam Kristus! Apa yang telah dilakukan Kristus di dalam kita adalah suatu penciptaan kembali : darah Kristus telah menciptakan kembali kita. Itulah penciptaan yang kedua!", seru Paus.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 22 Oktober 2013 : ALLAH MENCAMPURI HIDUP KITA DAN MENYEMBUHKAN LUKA-LUKA KITA


Bacaan Ekaristi : Rm 5:12,15b,17-19,20b-21; Luk 12:35-38


Permenungan, kedekatan dan kelimpahan adalah tiga kata yang di atasnya Paus Fransiskus memusatkan homilinya pada Misa Selasa 22 Oktober 2013 di Casa Santa Marta.

Berbicara kepada mereka yang hadir untuk perayaan pagi itu, Paus menegaskan bahwa orang tidak dapat memahami Allah semata-mata dengan pikiran dan menunjukkan bahwa Allah menantang kita dengan "campur tangan" dalam hidup kita untuk menyembuhkan luka-luka kita, sama seperti yang dilakukan Yesus. Kecerdasan - Paus mengatakan - tidak mencukupi untuk masuk ke dalam misteri Allah. Anda memerlukan permenungan, kedekatan dan kelimpahan.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 Oktober 2013 : KESERAKAHAN MENGHANCURKAN ORANG-ORANG, KELUARGA-KELUARGA


Bacaan Ekaristi :  Rm 4:20-25; Luk 12:13-21

Keserakahan, keterikatan pada uang, menghancurkan orang-orang, menghancurkan keluarga-keluarga dan hubungan dengan orang lain. Itulah pesan Paus Fransiskus selama Misa Senin pagi 21 Oktober 2013 di Casa Santa Marta. Undangan tersebut dengan sendirinya bukan untuk memilih kemiskinan, tetapi untuk menggunakan kekayaan yang diberikan Allah kepada kita untuk membantu mereka yang membutuhkan.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 Oktober 2013 : INGATLAH PARA IMAM DAN BIARAWATI TUA DI RUMAH JOMPO, TEMPAT ZIARAH KEKUDUSAN YANG SESUNGGUHNYA


Bacaan Ekaristi : 2Tim 4:10-17b; Luk 10:1-9

Pada Misa Jumat paginya 18 Oktober 2013 Paus Fransiskus merenungkan tantangan hidup kelak dari tiga tokoh biblis, Musa, Santo Yohanes Pembaptis dan Santo Paulus. Beliau mengatakan tak seorang pun dari ketiganya terhindar dari penderitaan berat pada akhir hidup mereka meskipun Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Paus juga mendesak umat untuk ingat dan mengunjungi banyak imam dan biarawati tua yang tinggal di panti jompo mereka karena mereka adalah tempat ziarah kekudusan yang sesungguhnya.

PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Oktober 2013 : DOA MENJAGA KITA DARI KEHILANGAN IMAN


Bacaan Ekaristi : Rm 3:21-30; Luk 11:47-54

Jika seorang Kristiani “menjadi seorang murid ideologi, ia telah kehilangan iman”. Inilah tema homili Paus Fransiskus selama Misa Kamis pagi 17 Oktober 2013 di Domus Sanctae Marthae. Selama homilinya, Paus memperingatkan orang-orang Kristiani terhadap perilaku seolah-olah "kunci ada di saku [mereka], dan pintu tertutup". Beliau mengulangi bahwa tanpa doa, orang menyangkal iman dan turun ke dalam ideologi dan moralisme. "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan(Luk 11:52). Paus Fransiskus mengacu kembali kepada bagian dari Injil hari Kamis ini dalam homilinya, bergerak dari peringatan Yesus. Beliau memperingatkan : "Ketika kita berada di jalan dan menemukan diri kita di depan sebuah Gereja yang tertutup", beliau berkata, "kita merasakan sesuatu yang aneh". Kadang-kadang, beliau berkata, "mereka memberi kita alasan" tentang mengapa mereka tertutup : Mereka memberikan "dalih, pembenaran, tapi kenyataannya tetaplah bahwa Gereja tertutup dan orang-orang yang lewat tidak bisa masuk". Dan, bahkan lebih buruk, Tuhan tidak bisa dekat dengan orang-orang itu. Hari ini, Paus mengatakan, Yesus berbicara kepada kita tentang "gambaran [penguncian] tersebut"; merupakan "gambaran dari orang-orang Kristiani tersebut yang memiliki kunci di tangan mereka, tetapi membawanya, tanpa membuka pintu". Lebih buruk lagi, "mereka menjaga pintu tertutup" dan "tidak mengizinkan siapapun masuk". Dengan berbuat demikian, mereka sendiri tidak masuk. "Kurangnya kesaksian Kristiani melakukan hal ini, beliau berkata, dan "ketika orang Kristiani ini adalah seorang imam, seorang uskup atau seorang Paus itu lebih buruk. Tetapi, Paus bertanya, bagaimana itu terjadi sehingga "seorang Kristiani jatuh ke dalam sikap" menyimpan kunci Gereja di sakunya ini, dengan pintu tertutup?