Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI KATEDRAL ROH KUDUS, ISTAMBUL, TURKI 29 November 2014


Bacaan Ekaristi : 1 Kor 12:1-11; Yoh 7:37-44

Dalam Injil, Yesus menunjukkan diri-Nya menjadi wadah baptis yang digunakan orang-orang yang haus akan keselamatan, sebagai Batu Karang yang daripadanya Bapa menumbuhkan aliran-aliran air hidup bagi semua orang yang percaya kepada-Nya (bdk. Yoh 7:38). Dengan pemakluman secara terbuka nubuat ini di Yerusalem, Yesus menjanjikan karunia Roh Kudus yang darinya para murid akan menerima setelah kemuliaan-Nya, yaitu, setelah kematian dan kebangkitan-Nya (bdk. ayat 39).

Roh Kudus adalah jiwa Gereja. Ia memberi hidup, Ia melahirkan berbagai karisma yang memperkaya umat Allah dan, terutama, Ia menciptakan kesatuan di antara orang-orang percaya: dari banyak Ia menjadikan satu tubuh, Tubuh Kristus. Seluruh hidup dan perutusan Gereja bergantung pada Roh Kudus; Ia memenuhi segala hal.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 November 2014 : DEPRESI DAN HARAPAN


Bacaan Ekaristi : Why 18:1-2,21-23; Luk 21:20-28

Kenyataan bisa buruk, tetapi meskipun penderitaan, korupsi dan ketidakpedulian di dunia saat ini sebagai orang-orang Kristiani kita harus menegakkan kepala kita dengan harapan, kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 27 November 2014di Casa Santa Marta, Vatikan.

Mendasarkan permenungannya pada Bacaan-bacaan hari itu, Paus Fransiskus berbicara tentang nasib dua kota Babel dan Yerusalem. Paus Fransiskus menunjukkan bahwa baik Bacaan Pertama (Why 18:1-2,21-23) maupun Injil (Luk 21:20-28), menarik perhatian kita kepada akhir dunia ini.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 November 2014 : SEGALANYA BAGI TUHAN DAN SESAMA


Bacaan Ekaristi : Why 14:1-3,4b-5; Luk 21:1-4

Ketika Gereja rendah hati dan miskin, maka "ia setia" kepada Kristus, memberikan semua yang ia miliki bagi Tuhan dan sesama, tidak meninggalkan apa pun bagi dirinya sendiri. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi 24 November 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus mendasarkan permenungannya pada Injil hari itu (Luk 21:1-4) yang menceritakan adegan janda miskin yang memberikan semua yang ia miliki - dua peser - ke peti persembahan Bait Allah, sementara orang kaya memberikan persembahan dari kelimpahan kekayaan mereka di bawah tatapan Yesus. Paus Fransiskus mengatakan Injil menangkap dua kecenderungan yang selalu hadir dalam sejarah Gereja. Gereja tergoda oleh kesombongan dan "Gereja yang miskin", yang beliau berkata - "harusnya tidak memiliki kekayaan selain Mempelainya", seperti janda yang rendah hati:

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA KANONISASI 6 SANTO/SANTA BARU 23 November 2014


Bacaan Ekaristi : Yeh 34:11-12,15-17; 1Kor 15:20-26,28; Mat 25:31-46
  
Berikut adalah homili Paus Fransiskus dalam Misa Kanonisasi Beato Giovanni Antonio Farina; Beato Kuriakose Elias Chavara dari Keluarga Kudus; Beato Ludovico da Casoria; Beata Nicola da Longobardi; Beata Eufrasia Eluvathingal dari Hati Kudus dan Beato Amato Ronconi yang dirayakan di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, pada hari Minggu 23 November 2014 yang bertepatan dengan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam.
********

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 21 November 2014 : MENJAGA KEBERSIHAN BAIT ALLAH


Bacaan Ekaristi : Why 10:8-11; Luk 19:45-48

Umat akan mengampuni seorang imam atau pelayan pastoral yang lemah, tetapi mereka tidak akan mengampuni imam yang serakah atau imam yang salah memperlakukan umat, kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 21 November 2014 seraya beliau menandai Pesta Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah dengan doa agar ia membantu kita untuk menjaga kebersihan Bait Allah. Mendasarkan homilinya pada Injil hari itu (Luk 19:45-48) yang di dalamnya Yesus mengusir para pedagang dari Bait Allah karena mereka telah mengubah rumah doa menjadi sarang penyamun, Paus Fransiskus mengatakan dengan melakukannya Yesus sedang memurnikan Bait Allah karena telah dinajiskan dan dengan itu umat Allah. Bait Allah telah dicemari dengan parahnya dosa-dosa : skandal.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 November 2014 : YESUS MENANGIS


Bacaan Ekaristi : Why 5:1-10; Luk 19:41-44

Yesus menangis hari ini ketika pintu-pintu hati kita, pintu-pintu para gembala Gereja, yang tertutup terhadap kejutan-Nya tidak mengenali Dia yang membawa kedamaian, kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 20 November 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 18 November 2014 : PERTOBATAN MERUPAKAN SEBUAH RAHMAT


Bacaan Ekaristi : Why 3:1-6,14-22; Luk 19:1-10


Dalam minggu-minggu terakhir tahun liturgi Gereja memanggil kita untuk berpikir sangat, sangat serius tentang kehidupan Kristiani kita. Dalam Kitab Suci, Yesus memperingatkan kita tentang menjadi korup, orang-orang Kristiani berpenampilan nyaman dan beliau memanggil kita untuk bertobat. Pertobatan merupakan sebuah rahmat, "itu merupakan sebuah lawatan dari Allah" kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 18 November 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus mendasarkan permenungannya pada Bacaan-bacaan hari itu yang diambil dari Kitab Wahyu (3:1-6) dan Injil menurut Lukas (19:1-10 tentang perjumpaan Yesus dan Zakeus si pemungut cukai.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 14 November 2014 : ORANG-ORANG KRISTIANI HARUS MENERUSKAN IMAN KEPADA ANAK-ANAK

Bacaan Ekaristi : 2 Yoh 1:4-9; Luk 17:26-37

 Tindakan berbicara lebih keras dibanding kata-kata, terutama dalam meneruskan iman kepada anak-anak dan orang-orang muda hari ini, yang disebut 'pribumi-pribumi digital'. Jika kita ingin membantu mereka mengalami "kebenaran dan kasih" maka kita orang-orang dewasa harus menuntun dengan keteladanan, kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 14 November 2014 di Casa Santa Marta.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 November 2014 : KERAJAAN ALLAH TERSEMBUNYI DALAM KEKUDUSAN SETIAP HARI


Bacaan Ekaristi : Flm 1:7-20; Luk 17:20-25


Kerajaan Allah sedang berkembang setiap hari berkat orang-orang yang memberi kesaksian tanpa membuat "suara" apapun, berdoa dan menghidupi iman mereka dalam keluarga, di tempat kerja, dalam masyarakat, kata Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Kamis pagi, 13 November 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan. Dalam keheningan rumah, di mana mungkin hanya ada 50 sen tersisa sampai akhir bulan, tetapi di mana selalu ada doa, kepedulian terhadap anak-anak dan kakek-nenek, di sanalah ada Kerajaan Allah. Jauh dari hiruk-pikuk orang banyak, karena Kerajaan Allah "tidak menarik perhatian" dengan cara yang sama dengan sebuah benih yang tumbuh di bawah tanah tidak menarik [perhatian].

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 11 November 2014 : HAMBA-HAMBA YANG TAK BERGUNA


Bacaan Ekaristi : Tit 2:1-8,11-14; Luk 17:7-10

Kita harus menolak godaan-godaan yang menjauhkan kita dari pelayanan kita kepada orang lain. Sebaliknya, seperti Yesus, kita harus melayani tanpa meminta imbalan apa pun dan menghindari mengubah pelayanan kita "menjadi struktur kekuasaan". Inilah fokus permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 11 November 2014 di Casa Santa Marta, Vatikan.