Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 September 2016 : JANGANLAH MENJADI MAFIA TETAPI TINGGALLAH DALAM TERANG IMAN

Bacaan Ekaristi : Ams. 3:27-34; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 8:16-18

Janganlah mencemburui orang kaya dan orang berkuasa atau bersekongkol melawan sesamamu, melainkan peliharalah terang iman dalam kehidupan kalian. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi 19 September 2016 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Merenungkan bacaan dari Injil Santo Lukas, Paus Fransiskus berbicara tentang banyak cara yang di dalamnya kita menyembunyikan terang iman, melalui kecemburuan dan argumen, dengan merancang kejahatan melawan sesama kita atau hanya menunda-nunda sampai besok kebaikan yang seharusnya kita lakukan hari ini.

Terang iman, beliau berkata, adalah karunia yang kita masing-masing terima dari Allah pada hari Pembaptisan kita. Beliau mengingatkan bahwa Pembaptisan disebut 'Penerangan' di abad-abad pertama kekristenan, sebuah istilah yang masih digunakan di beberapa Gereja-gereja Timur hari ini.

Tetapi sama seperti Yesus memperingatkan orang banyak untuk tidak menyembunyikan terang, sehingga, Paus Fransiskus mengatakan, jika kita menyembunyikan terang itu kita menjadi orang-orang Kristen yang suam-suam kuku. Beliau berbicara tentang banyak cara yang di dalamnya kita beresiko memadamkan terang itu, dimulai dengan menunda bantuan yang mana kita dipanggil untuk memberikannya kepada sesama kita yang membutuhkan. Janganlah pernah menunda berbuat baik sampai besok, Paus Fransiskus mengatakan, karena itu adalah sebuah bentuk ketidakadilan dan kalian tidak dapat menempatkan 'kebaikan' dalam lemari pendingin.

Paus Fransiskus melanjutkan dengan memperingatkan tentang orang-orang yang merencanakan kejahatan terhadap sesama mereka bukannya menanggapi kepercayaan yang diberikan mereka. Siapa pun yang bersekongkol melawan sesama dan mengambil keuntungan dari kepercayaan itu adalah seorang "mafia", beliau mengatakan dengan tegas, dan kegelapan setiap mafia memadamkan terang iman.

Paus Fransiskus juga berbicara tentang godaan untuk berargumen, bahkan dengan mereka yang tidak berbuat kesalahan apapun pada kita. Argumen-argumen tersebut menjemukan kita, beliau berkata, jadi lebih baik mengampuni dan membiarkan hal-hal ini berlalu.

Akhirnya, Paus Fransiskus mengatakan kita tidak boleh iri terhadap mereka yang berkuasa, orang-orang yang sukses atau orang-orang yang bengis karena Allah memandang rendah mereka dan memanggil orang-orang benar untuk menjadi para sahabat-Nya. Cemburu akan kekuasaan dan kekayaan adalah cara lain menyembunyikan terang, beliau berkata, namun cacing-cacing yang sama yang memakan tubuh kita akan memakan tubuh orang-orang kaya dan orang-orang yang berkuasa juga.

Paus Fransiskus menegaskan kata-kata Yesus, mendesak para pendengarnya untuk menjadi 'anak-anak terang dan memelihara terang, bukan menyembunyikannya di kolong tempat tidur. Semoga Roh Kudus yang kita terima dalam Pembaptisan, beliau mengakhiri, membantu kita untuk menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk ini yang menyembunyikan terang dan membiarkan kita bukannya memelihara terang persahabatan dan kerendahan hati, terang iman dan harapan, terang kesabaran dan kebaikan.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.