Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 31 Januari 2017 : YESUS SELALU BERADA BERSAMA ORANG-ORANG TETAPI TIDAK PERNAH MENCARI POPULARITAS

Bacaan Ekaristi : Ibr. 12:1-4; Mzm. 22:26b-27,28,30,31-32; Mrk. 5:21-43

Jika kita menjaga mata kita terus tertuju kepada Yesus, kita akan menemukan dengan kejutan bahwa Dialah memandang penuh cinta kita masing-masing. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 31 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 30 Januari 2017 : GEREJA-GEREJA KECIL YANG TERANIAYA ADALAH KEKUATAN GEREJA

Bacaan Ekaristi : Ibr 11:32-40; Mzm 31:20.21.22.23.24; Mrk 5:1-20

Kekuatan terbesar Gereja saat ini berada dalam Gereja-gereja kecil, yang teraniaya. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian pagi Senin 30 Januari 2017 di kapel Casa Santa Marta, Vatikan. Pusat homili Paus Fransiskus adalah para martir : "Hari ini ada lebih banyak martir dibanding abad-abad pertama" - tetapi media tidak mengatakan apa-apa tentang mereka, beliau melanjutkan, karena itu bukan berita. Paus Fransiskus mengundang kita untuk mengingat orang-orang yang menderita kemartiran.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 27 Januari 2017 : TAKUT AKAN SEGALA SESUATU, DOSA YANG MELUMPUHKAN ORANG-ORANG KRISTIANI

Bacaan Ekaristi : Ibr. 10:32-39; Mzm. 37:3-4,5-6,23-24,39-40; Mrk. 4:26-34.

Allah membebaskan kita dari dosa yang melumpuhkan kita sebagai orang-orang kristiani : kepengecutan, takut akan segala sesuatu, yang menahan kita dari memiliki kenangan, harapan, keberanian, dan kesabaran. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 27 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Januari 2017 : ALLAH MENYUKAI KETIKA BERDEBAT DENGAN-NYA DAN MENGATAKAN SESUATU

Bacaan Ekaristi : Ibr. 10:1-10; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,10,11; Mrk. 3:31-35

Melakukan kehendak Allah tidak selalu berarti tidak pernah marah dengan Tuhan. Hubungan kita dengan Allah harus menjadi sesuatu yang benar sehingga ketika akhirnya kita mengatakan kepada-Nya : 'Inilah aku!', itu menjadi nyata. Itulah pokok permenungan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 24 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 23 Januari 2017 : KETAKJUBAN AKAN IMAMAT KRISTUS

Bacaan Ekaristi : Ibr. 9:15,24-28; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6; Mrk. 3:22-30.

Ketakjuban besar akan imamat Kristus, yang mempersembahkan diri-Nya, sekali untuk semua orang, untuk pengampunan dosa; dan yang sekarang mengantarai kita di hadirat Bapa; dan yang akan datang kembali untuk membawa kita bersama-Nya : itulah tiga tahap imamat Kristus yang disoroti oleh Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Senin pagi 23 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Paus Fransiskus juga memperingatkan akan "hujatan yang tak terampuni" : hujatan terhadap Roh Kudus.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PERINGATAN 800 TAHUN BERDIRINYA ORDO DOMINIKAN (ORDO PENGKHOTBAH) 21 Januari 2017 : JADILAH GARAM DAN TERANG DALAM KARNAVAL DUNIAWI SAAT INI

Sabda Allah memaparkan kepada kita hari ini dua skenario manusia yang berlawanan : di satu sisi 'karnaval keingintahuan duniawi' dan, di sisi lain, pemuliaan Bapa melalui karya-karya yang baik. Dan kehidupan kita selalu bergerak di antara dua skenario ini.

Pada kenyataannya, mereka ada di setiap zaman, sebagaimana ditunjukkan kata-kata Santo Paulus kepada Timotius (bdk. 2 Tim 4:1-5), dan juga Santo Dominikus and saudara-saudara pertamanya, yang bergerak di antara kedua skenario ini 800 tahun yang lalu.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 20 Januari 2017 : ORANG-ORANG KRISTIANI HARUS MENGATASI POLA PIKIR EGOIS

Bacaan Ekaristi : Ibr 8:6-13; Mzm 85:8,10-11,13-14; Mrk 3:13-19

Paus Fransiskus mengajak orang-orang kristiani untuk mengatasi pola pikir egois para ahli Taurat yang hanya tahu bagaimana mengutuk. Ajakan itu disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 20 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 19 Desember 2017 : KEHIDUPAN KRISTIANI ADALAH SEBUAH PERGUMULAN SEHARI-HARI MELAWAN GODAAN

Bacaan Ekaristi : Ibr. 7:25 - 8:6; Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17; Mrk. 3:7-12.

Orang-orang kristiani seharusnya membiarkan diri mereka ditarik oleh Yesus. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan kristiani adalah sebuah pergumulan sehari-hari melawan godaan. Godaan menjerumuskan kita ke jalan yang salah. Kata-kata tersebut disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi 19 Desember 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 17 Januari 2017 ; ORANG-ORANG KRISTIANI SEHARUSNYA TIDAK TERPARKIR TETAPI BERANI

Bacaan Ekaristi : Ibr. 6:10-20; Mzm. 111:1-2,4-5,9,10c; Mrk. 2:23-28.

Jadilah orang-orang kristiani yang berani, berlabuh dalam harapan dan mampu bertahan di saat-saat gelap. Inilah ajakan mendesak dari Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 17 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Di sisi lain, orang-orang kristiani yang lamban diam saja, Paus Fransiskus mengatakan, dan bagi mereka, Gereja adalah sebuah tempat parkir yang baik.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA DI PAROKI SANTA MARIA - SETTEVILLE - GUIDONIA, ROMA, 15 Januari 2017 : PAROKI TANPA PERGUNJINGAN ADALAH PAROKI YANG SEMPURNA

Bacaan Ekaristi : Yes. 49:3,5-6; Mzm. 40:2,4ab,7-8a,8b-9,10; 1Kor. 1:1-3; Yoh. 1:29-34.

Injil menyajikan Yohanes [Pembaptis] kepada kita pada saat di mana ia memberikan kesaksian tentang Yesus. Melihat Yesus datang ke arahnya, ia mengatakan : "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku" (Yoh 1:29-30). Inilah Mesias. Dia memberikan kesaksian, dan beberapa murid - murid-murid Yohanes -, mendengar kesaksian ini, mengikuti Yesus. Mereka mengikuti di belakang-Nya dan bahagia : "Kami telah menemukan Mesias!" (Yoh 1:41). Mereka merasa kehadiran Yesus. Tetapi mengapa mereka menemukan Yesus? Karena ada sebuah kesaksian; ada seorang manusia yang memberi kesaksian tentang Yesus.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 13 Januari 2017 : BERGERAKLAH JIKA ANDA INGIN MENGIKUTI YESUS



Bacaan Ekaristi : Ibr. 4:1-5,11; Mzm. 78:3,4bc,6c-7,8; Mrk. 2:1-12.


Paus Fransiskus mengatakan bahwa iman yang otentik harus siap mengambil resiko dan harapan nyata tersebut adalah upahnya. Itulah pokok permenungan beliau dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi, 13 Januari 2017, di Kapel Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 12 Januari 2017 : MANFAATKANLAH SETIAP HARI ... LAKUKANLAH MULAI HARI INI, BUKAN BESOK

Bacaan Ekaristi : Ibr. 3:7-14; Mzm. 95:6-7,8-9,10-11; Mrk. 1:40-45.

Kesempatan-kesempatan yang unik dan tak dapat terulang setiap hari menawarkan untuk bertumbuh dalam iman dan kasih Allah. Manfaatkan setiap hari .... dan lakukanlah mulai hari ini, bukan besok. Itulah pokok permenungan yang disampaikan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Kamis pagi, 12 Januari 2017, di kapel Casa Santa Marta, Vatikan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 10 Januari 2017 : YESUS MEMILIKI KEWIBAWAAN KARENA IA ADALAH SEORANG HAMBA

Bacaan Ekaristi : Ibr. 2:5-12; Mzm. 8:2a,5, 6-7, 8-9; Mrk. 1:21b-28.

Yesus memiliki kewibawaan karena Ia melayani orang-orang, Ia mendekati orang-orang dan Ia berpadu, bertentangan dengan para ahli Taurat yang menganggap diri mereka tokoh. Ketiga karakter kewibawaan Yesus ini disorot oleh Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Selasa pagi 10 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan. Bapa Suci mencatat, di sisi lain, bahwa para ahli Taurat mengajar dengan kewibawaan klerikal : mereka mengambil jarak dari umat, dan tidak menghayati apa yang mereka khotbahkan.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 9 Januari 2017 : UMAT KRISTIANI SEHARUSNYA MENEMPATKAN YESUS DI PUSAT KEHIDUPAN MEREKA

Kehidupan kristiani adalah sederhana; orang kristiani tidak perlu melakukan hal-hal aneh atau sulit, tetapi menempatkan Yesus di pusat pilihan-pilihannya sehari-hari. Itulah pesan pokok Paus Fransiskus dalam homilinya pada Misa harian Senin pagi, 9 Januari 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

"Yesus Kristus mewujudkan diri-Nya, kita diundang untuk mengenal-Nya, mengenali-Nya dalam kehidupan kita dan dalam berbagai situasi kehidupan", kata Paus Fransiskus. Beliau juga menjelaskan bahwa para kudus dan penampakan-penampakan adalah penting, tetapi tanpa Yesus, mereka akan tidak berwujud. Oleh karena itu, beliau berkata, kita harus mengajukan pertanyaan kepada diri kita : "Apakah Yesus Kristus ada di pusat kehidupanku? Dan apa hubunganku dengan Yesus Kristus?".

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA PEMBAPTISAN 28 BAYI PADA PESTA PEMBAPTISAN TUHAN 8 Januari 2017

Bacaan Ekaristi : Yes 42:1-4,6-7; Mzm 29:1a-2,3ac-4,3b,9b-10; Kis 10:34-38; Mat 3:13-17

Para orangtua yang terkasih,

Kalian telah memintakan iman anak-anak kalian. Iman yang akan diberikan dalam pembaptisan. Iman ... iman yang berarti kehidupan iman, karena iman dihayati, berjalan di jalan iman dan memberi kesaksian terhadap iman. Iman tidak hanya mendaraskan Syahadat pada Misa hari Minggu. Tidak hanya ini. Iman adalah mempercayai apa itu kebenaran : bahwa Allah, Bapa, yang mengutus Putra-Nya dan Roh Kudus, memberi kita kehidupan. Iman bukan hanya merupakan percaya kepada Allah, dan ini, kalian harus ajarkan kepada mereka [bayi-bayi kalian], dengan keteladanan kalian dan dengan kehidupan kalian. Iman adalah terang : dalam upacara pembaptisan, kalian akan diberikan sebuah lilin menyala, seperti dalam masa-masa awal Gereja. Pada saat itu, pembaptisan disebut "pencerahan" karena iman menerangi hati, membuat orang melihat berbagai hal dengan terang yang lain.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN 6 Januari 2017

Bacaan Ekaristi : Yes 60:1-6; Mzm 72:1-2,7-8,10-11,12-13; Ef 3:2-3a,5-6; Mat 2:1-12

“Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia" (Mat 2:2)

Dengan kata-kata ini, para Majus, yang datang dari jauh, mengatakan kepada kita alasan untuk perjalanan panjang mereka : mereka datang untuk menyembah Raja yang baru dilahirkan. Melihat dan menyembah. Kedua tindakan ini menonjol dalam kisah Injil. Kami melihat bintang dan kami ingin menyembah.

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA HARI RAYA SANTA MARIA BUNDA ALLAH 1 JanuarI 2017

Bacaan Ekaristi : Bil 6:22-27; Mzm 67:2-3.5.6.8; Gal 4:4-7; Luk 2:16-21

"Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya" (Luk 2:19). Dengan kata-kata ini, Lukas menggambarkan sikap yang diambil Maria dalam semua yang telah mereka alami dalam hari-hari itu. Jauh dari berusaha untuk memahami atau menguasai situasi, Maria adalah perempuan yang bisa menghargai, boleh dikatakan, melindungi dan menjaga dalam hatinya, bagian Allah dalam kehidupan umat-Nya. Jauh di lubuk hati, ia telah belajar untuk mendengarkan detak jantung Putranya, dan yang pada gilirannya mengajarkannya, sepanjang hidupnya, untuk menemukan detak jantung Allah dalam sejarah. Ia belajar bagaimana menjadi seorang ibu, dan dalam proses pembelajaran itu ia memberi Yesus pengalaman yang indah memahami apa itu seorang Putra. Di dalam diri Maria, Sang Sabda kekal tidak hanya menjadi daging, tetapi juga belajar mengenali kelembutan keibuan Allah. Bersama Maria, Kanak-kanak Allah belajar mendengarkan kerinduan, kesulitan, sukacita dan pengharapan umat akan janji. Bersama Maria, Ia mendapati diri-Nya seorang Putra dari umat Allah.