Liturgical Calendar

HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 3 Maret 2017 : PUASA YANG BENAR ADALAH MEMBANTU SESAMA

Bacaan Ekaristi : Yes. 58:1-9a; Mzm. 51:3-4,5-6a,18-19; Mat. 9:14-15.

Puasa yang benar adalah membantu sesamumu; sementara puasa yang palsu mencampuradukkan keagamaan dengan tawar-menawar kotor dan sogokan kesombongan. Itulah pesan Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Jumat pagi 3 Maret 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan.

Bacaan-bacaan liturgi hari itu berbicara tentang puasa; yaitu, Paus Fransiskus menjelaskan, "tentang penebusan dosa yang mana kita dipanggil untuk melakukannya dalam Masa Prapaskah ini", guna mendekatkan diri kepada Tuhan. Allah senang pada "hati yang penuh sesal", Pemazmur mengatakan, "hati seseorang yang merasa dirinya berdosa, yang tahu dia seorang pendosa". Dalam Bacaan Pertama (Yes. 58:1-9a), Allah menegur keagamaan palsu dari orang-orang munafik yang berpuasa, sementara pada saat yang sama melakukan perburuan mereka sendiri, menindas para pekerja mereka, "menyerang dengan cakar jahat" : di satu sisi, melakukan penebusan dosa, sementara di sisi lain berlaku tidak adil, melakukan "tawar-menawar kotor". Tuhan memanggil kita, sebaliknya, untuk berpuasa dengan benar, di mana kita berperhatian terhadap sesama kita :

"Di sisi lain ada puasa yang 'munafik' - itulah kata yang begitu sering dipergunakan oleh Yesus - puasa yang membuat kamu melihat dirimu seolah-olah adil, atau membuatmu merasa adil, tetapi sementara itu aku telah melaksanakan ketidakadilan, aku tidak adil, aku mengeksploitasi orang-orang.

"'Tetapi', [seseorang mungkin berkata,] 'aku bermurah hati, aku memberikan persembahan yang baik untuk Gereja'.

"'Tetapi katakanlah kepadaku', [orang mungkin menjawab,] 'apakah kamu membayar upah yang adil untuk membantumu? Apakah kamu mengupah para karyawanmu di bawah meja? Atau, seperti ketentuan hukum, [cukup] sehingga mereka mampu memberi makan anak-anak mereka?'".

Paus Fransiskus menceritakan kisah sebuah peristiwa yang terjadi segera setelah Perang Dunia II terhadap Pastor Pedro Arrupe, SJ, ketika ia adalah seorang misionaris di Jepang. Seorang pengusaha kaya memberinya sumbangan untuk kegiatan penginjilannya, tetapi membawa bersamanya seorang fotografer dan seorang wartawan. Amplop itu berisi tepat sepuluh dolar :

"Ini adalah sama dengan apa yang kita lakukan ketika kita tidak membayar upah yang adil kepada orang-orang kita. Kita mengambil dari penebusan dosa kita, dari tindakan doa, tindakan puasa, tindakan amal kita ... kita melakukan sebuah sogokan : sogokan kesombongan, sogokan menjadi terlihat. Dan itu tidak otentik, itulah kemunafikan. Jadi, ketika Yesus berkata, 'Ketika kamu berdoa, lakukanlah secara tersembunyi; ketika kamu bersedekah, jangan membunyikan terompet; ketika kamu berpuasa janganlah bersedih', itu adalah sama seperti jika Ia mengatakan : 'Tolonglah, ketika kamu melakukan sebuah karya yang baik, janganlah mengambil sogokan dari karya yang baik ini, itu hanya untuk Bapa'."

Ia mengutip perikop dari kitab nabi Yesaya di mana Tuhan memberitahu orang-orang munafik tentang puasa yang benar - kata-kata, Paus Fransiskus mengatakan, yang tampak dikatakan kepada kita hari ini : "Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!" (Yes 58:6-7)

"Marilah kita memikirkan kata-kata ini, marilah kita berpikir dalam hati kita sendiri, bagaimana kita berpuasa, berdoa, beramal? Dan itu akan membantu kita untuk memikirkan bagaimana kita akan merasakan seseorang yang, setelah makan seharga 200 euro, misalnya, pulang ke rumah dan melihat seseorang yang lapar, serta tidak memandangnya dan terus berjalan. Akan ada baiknya kita memikirkan hal itu".

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.